28 Juli 2008

Pemerintah Abaikan Infrastruktur Vital

"Saya baru pulang dari berkunjung ke sanak keluarga di desa. Kebetulan sedang ada perayaan mulud nabi. Saya mengendarai motor malam hari. Lampu motor saya terang. Tapi saya lengah. Kemudian saya terjerembab. Oleh-oleh sepulang dari acara maulid berserakan di jalan. Kaki dan pelipis saya terluka." Begitu cerita salah seorang warga asal Lombok Tengah. Ia mengalami kecelakaan di jalan raya antara desa Mujur dan Pejanggik.

Bukan hal yang mengherankan lagi, jalan-jalan raya di kabupaten ini sebagian besar telah rusak dan berlubang. Kualitas aspalnya buruk. Tidak sedikit kecelakaan yang terjadi diakibatkan oleh keadaan jalan raya di kabupaten ini. Sebab setiap pengendara harus berebutan menghindar dari celah-celah lubang jalan yang sewaktu-waktu dapat menggelincirkan roda kendaraan mereka.

Jalan raya merupakan infrastruktur vital yang dapat menjamin lancarnya usaha dan aktivitas sehari-hari. Tetapi, keadaan jalan raya yang buruk di kabupaten ini, tidak menjamin rasa aman bagi para pengendara yang setiap hari melewatinya.

Setiap hari Bupati dan pejabat daerah melewati jalan raya untuk suatu kunjungan dan kegiatan lain. Namun sedikitpun tidak ada perhatian untuk segera mengambil langkah menanganinya. Beberapa anggota dewan pernah mengusulkan agar ruas-ruas jalan utama di Lombok Tengah segera dibenahi. Namun hingga kini, pemerintah belum memberi perhatian sedikitpun.

Sementara itu, dalam tiga tahun terakhir ini, Bupati Lalu Ngoh yang mengatasnamakan pribadi, membangun stasiun pengisian premium-solar di beberapa titik di Lombok Tengah. Pembangunan pom bensin ini menelan biaya milyaran rupiah.

Di situ tampak bahwa pemerintah hanya mendahulukan kepentingan diri sebagai pribadi, untuk memperkaya diri, dan bukan kepentingan rakyat banyak. Masih layakkah kita untuk patuh terhadap pemimpin yang hanya mementingkan diri sendiri?

Tidak ada komentar: